Rabu, 07 Juni 2023

DKV Undiksha: MAHALNYA SENI DI ERA SAAT INI!

 


   Berbagai cara yang dapat digunakan dalam mengekspresikan karya. Khususnya era saat ini, tak jarang remaja mengembangkan kreativitas dan mengekspresikan seni karyanya melalui berbagai cara. Baik melalui media sosial ataupun pameran. Salah satunya Jurusan DKV, Undiksha. Puluhan hingga ratusan karya mahasiswa dijajarkan di ruang Galleri Paduraksa. Keindahan terpancar dari tiap sisi karya yang dijajarkan dengan balutan makna didalamnya. Menjadi kemenarikan tersendiri bagi seniman saat menikmati. Sering pula dijumpai, karya-karya yang tak terbiasa sehingga menimbulkan teka-teki tersendiri. 

    Penyuguhan hasil karya mahasiswa Jurusan Seni Rupa, Undiksha. Menggambarkan kentalnya budaya Bali, sebab Bali terkenal akan masyarakat yang ahli dalam seni. Oleh karena itu, adanya pameran ini menjadikan adat budaya Bali terasa kental berkat kreativitas mahasiswa Jurusan DKV, Undiksha. Penyelenggaraan pameran karya seni rupa sudah kerap dilaksanakan, "Dengan diadakan pameran, guna mengapresiasi karya sastra serta untuk meningkatkan eksistensi suatu karya seniman" ungkap Rai Suwija selaku mahasiswa Undiksha. 

    Di tengah kesibukan kegiatan yang dimiliki oleh tiap mahasiswa Jurusan DKV. Namun, tak lekang dalam memerkan karya atau mengapresiasi karya yang telah dibuat. Pasalnya, pengapresiasian suatu karya yang telah tercipta bentuk reward atau hal yang luar biasa bagi mereka. "Untuk mengekspresikan isi pemikiran dari seniman kepada penikmat seni melalui lukisan yang telah diciptakan" lanjut ujaran Rai Suwija. Inilah yang menyebabkan pameran kerap untuk dilakukan. 

    "Agar karya-karya dari para seniman dapat diterima oleh masyarakat luas sebagai bahan evaluasi kita tentang makna yang disampaikan melalui lukisan kami." Ungkap Rai Suwija. Harapan dari mahasiwa Jurusan DKV, supaya generasi milenial memahami uniknya seni dengan kehidupan. Selain itu, secara tidak langsung melalui kegiatan pameran ini juga berdampak pada kreativitas tiap generasi milenial.

Selasa, 06 Juni 2023

BATAS TEPI UNTUK SALING BERBAGI REZEKI

 


        Semakin ke kota kini persawahan jarang ditemukan. Berbeda halnya di desa, hal ini sangat dirasakan dengan nyata. Sebab, kini perkotaan dipenuhi dengan insfratruktur atau pembangunan yang menjulang tinggi bak menuju cakrawala. Ini menjadi persoalan berat di era saat ini. Adanya kondisi seperti ini, di tengah berbagai persoalan dinamik kehidupan. Namun, masih tersisa sedikit adanya panen di tengah kota. Salah satunya di desa Temukus, meskipun masyarakat atau petani melakukan panen dengan bantuan alat mesin terbaru. Tetapi, hal ini patut untuk diapresiasi sebab masyarakat masih memikirkan keberlangsungan hidupnya. Meskipun tanah yang digunakan dalam bertanam memiliki batasan terkhusus dengan pembangunan yang ada di tepi kota. 

       Petani temukus memiliki hubungan sangat erat dengan pertanian khususnya padi. Inilah yang menyebabkan jika masyarakat masih memperdulikan bagaimana keberlangsungan hidup kedepannya dan mempertahankan tradisi pertanian di tengah gempuran infrastruktur di tengah kota. Dahulu, ketika memanen atau menanam padi, petani berbantuan dengan alat tradisional dan bantuan tenaga hewan seperti sapi. Namun, kini seiring perubahan zaman alat-alat tersebut sudah jarang digunakan dan beralih dengan bantuan alat mesin. 

     Akan tetapi, meski begitu tak ada salahnya apabila petani desa Temukus menggunakan cara tersebut. Sebab, semuanya memiliki cara bagaimana cara menyikapi adanya perubahan zaman untuk mempertahankan mata pencahariannya. 



WAHANA HOROR DI PUSAT PERBELANJAAN KOTA SINGARAJA MENGHANTUI PIKIRAN MASYARAKAT TERTARIK UNTUK BERKUNJUNG

  Sebuah pusat perbelanjaan  di tengah kota Singaraja membuka wahana horor di dalamnya. Pasalnya, wahana ini hanya dibuka sementara dan berh...