Rabu, 23 Desember 2020

MANUSIA MAKHLUK BUDAYA

 BAB 8

MANUSIA MAKHLUK BUDAYA

Materi bab 8 ini terdiri atas :

8.1 Telah terjadi kerusakan di Darat dan laut karena ulah manusia

8.2 Bukti-bukti ilmiah Tentang kemahakuasaan Allah swt

8.3 Manusia dan Teknologi

8.4 Manusia dan media.

PENDAHULUAN

8.1 Telah Terjadi Kerusakan di Darat dan di Laut Karena Ulah Manusia

Allah telah mengungkap masalah hasil perilaku manusia yang membawa dampak baik maupun buruk di muka bumi. Begitu banyak tanda keberhasilan manusia masa lalu yang telah “dipajang” dalan etalase Dunia yang memungkinkan menjadi bahan pembelajaran bagi manusia-manusia setelahnya. Allah swt selalu menantang manusia untuk melakukan perjalanan (bisa juga berwisata, lebih jauh wisata tadabbur alam) terutama mempelajari kejadian-kejadian yang terkait dengan peristiwa masa lalu yang telah digambarkan di dalam isi ayat-ayat Al-Quran. Ada 5 ayat Al-Quran yang berisi perintah siiruu (berjalanlah), dengan penekanan pada sisi pemeriksaan. Pemeriksaan dimaksud ada yang bertalian dengan pemeriksaan bagaiman akibat yang pernah diterima masyarakat masa lalu setelah mereka tidak mengikuti perintah Allah swt; ada juga yang berisi perintah memperhatikan bagaimana suatu proses penciptaan yang dilakukan oleh Allah swt dan kejadiannya hingga kini masih terus berlanjut.Khusus tentang 5 ayat yang berisi perintah berjalan-jalan sambil melakukan penelitian, semuanya dikaitkan dengan wisata sejarah. Allah swt memerintahkan manusia untuk memeriksa apa yang pernah dicapai dan dialami oleh masyarakat masa lalu, lebih khusus berkaitan dengan bukti-bukti akibat pembangkangan. Kesombongan berkaitan dengan kemampuan pencapaian dalam membangun budaya fisik berteknologi tinggi, seperti tampak dalam bangunan piramida, rumah-rumah batu, istana, bekas kapal, ataupun tinggalan-tinggalan fisik lain yang menjadi bahan pembelajaran pada masa yang jauh setelahnya. Sejumlah kejadian hebat sengaja disisakan bukti-bukti kejadiannya oleh Allah swt langsung utuh secara fisik ataupun hasil penggalian, seperti keberadaan mumi Firaun. Semua bukti berita kejadian-kejadian penting, bahkan tentang kemahakuasaan Allah swt lengkap menjadi bahan pembelajaran penting bagi masyarakat manusia.

قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ

Katakanlah: “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orangorang yang mendustakan itu”. (Q.S.Al-An’aam, 06:11)

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (Q.S. An-Nahl, 16: 36)

Manusia masih lebih banyak mengunggulkan hawa nafsunya, sehingga manusia terus-menerus melihat dan sekaligus mengalami bukti nyata apa yang menjadi isi peringatan Allah swt. Hanya manusia saja, yang bisa meninggalkan catatan-catatan penting berupa tinggalan hasil perilakunya (terutama hasil budaya fisik) di permukaan Bumi. Sementara itu, mahluk lain, tidak pernah diceritakan meningalkan artefak. Manusia adalah mahluk budaya. Manusia diberi kemampuan untuk membangun suatu system sosial dalam berbagai tingkatan, keluarga, teman, kelompok pehobi, kelompok politik,bangsa, negara, bahkan kelompok yang lebih luas yaitu antarbangsa, antarnegara dan benua.

Terungkapnya berita kekerasan dalam rumah tangga, pembullyan, kejahatan seksual terhadap anak-anak, di tempat lain pun saling susul muncul kejadian yang serupa dengannya. Memang, semua itu bisa disaksikan bersama karena para pengelola media massa di tempat yang berbeda mengumpulkan hal yang tren sebagai bahan beirta. Masalah banjir, tanah longsong, dan jerebu kerap berulang dialami oleh masyarakat Indonesia. Apakah tak ada yang berusaha mengatasi tiga kejadian rutin dan besar itu sebelum berulang terjadi? Penanggulangan cenderung baru dilakukan setelah peristiwamenjadi lebih besar dan berskala nasional. Padahal, ada jalan lain yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan kesadaran dan kearifan lokal yang dahulu sering digunakan oleh para leluhur. Belum ada fakultas khusus yang disiapkan untuk menangani bencana banjir, tanah longsor, atau jerebu! Masih banyak kerusakan lainnya yang telah menurunkan kualitas Bumi. Manusia belum juga jera dengan perilaku merusak daratan, lautan, dan kini udara.

8.2 Bukti-bukti Ilmiah tentang Kemahakuasaan Allah swt

Satu demi satu bukti ilmiah tentang ketetapan Allah swt terungkap. Banyak peneliti yang merasa pensaran dengan apa yang telah diungkap oleh Allah swt di dalam Al-Quran. Penelitian tentang gerakan-gerakan shalat pernah dilakukan. Hasil dari penelitian itu menjadi simpulan data bahwa semua gerakan shalat memiliki fungsi penyehatan bahkan penyembuhan kondisi-kondisi sakit tertentu. Di satu sisi ada orang yang menyokong temuan-temuan tentang hasil penelitian tentang makna shalat, makna gerakan shalat, tapi banyak juga yang menentang. Kerap kita dengar komentar: “Seperti mengada-ada!” yang keluar dari mulut orang-orang yang fanatik tentang perintah sebuah kewajiban. Padahal, manusia lain yang menentang ajaran Islam malah memerlukan bukti empirik dari banyak hal tentang sisi ilmiah semua kondisi yang mereka tentang. Satu contoh , cerita tentang teori Big Bang, yang telah diceritakan oleh Allah swt sejak empat belas abad yang lalu. Menurut para ahli astrofisika, asal mula adanya alam semesta yang dikenal dalam teori big bang dinyatakan: pada mulanya alam semesta berbentuk satu massa yang besar (nebula primer) kemudian terjadi big bang (ledakan pemisah sekunder) yang mengakibatkan pembentukan galaksi yang terbagi dalam planet, matahari, bulan dan lain sebagainya. Teori yang dianggap memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat tentang penciptaan alam semesta karena didukung oleh metode ilmiah beserta observasi yang dilakukan oleh para astronom dan astrofisika selama beberapa dekade, sesungguhnya telah lebih dahulu dijelaskan oleh Pencipta alam yaitu Allah swt dalam surat Al-Anbiyaa, 21: 30.

أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Artinya : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari Air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman”. (Q.S. Al-Anbiya, 21: 30)

Serta adapun ciri-ciri yang takut kepada Allah swt (sudah bisa dipastikan orang yang beriman) digambarkan oleh Allah swt dalam surat Al-Anfaal, 08: 02.

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal (Q.S. Al-Anfaal, 08: 02)

8.3 Manusia dan Teknologi

Istilah teknologi, ditegaskan oleh vam Peurseun adalah “perpanjangan tangan manusia” (1988). Ketika suatu benda atau kondisi tertentu dikategorikan sebagai alat yang bisa digunakan untuk memperpanjang jangkauan tangan manusia, maka Peurseun menyebutnya sebagai (hasil, perangkat) teknologi. Ketika seseorang ingin mengambil buah yang ranum yang bergantungan di ranting-ranting pohon menggunakan galah, galah itu adalah produk teknologi. Dan, ketika seseorang ingin berkomunikasi dengan keluarganya di tempat yang jauh, ada yang mengirimkan berita melalui kurir, melalui surat lewat jasa kantor pos atau jasa pengantar dokumen lainnya, ada juga yang memanfaatkan penyedia jasa telegram, email, SMS, atau chatting menggunakan kamera ponsel. Batasan pengertian teknologi bisa berubah sejalan dengan kondisi zaman. Nabi Muhammad saw hanya hal-hal yang esensial dalam pelaksanaan ibadat mahdhah, apalagi dalam pelaksnaan ibdat ghair mahdhah. Satu contoh yang kerap disepelekan tafsirnya adalah terkait dengan datangnya para jamaah hajji menggunakan unta kurus. Jika hal itu menjadi syarat syah ibadat hajji, berapa lama para jemaah hajji untuk melaksanakan perjalanan menuju tanah suci Makkah. Kini, yang terbaru, ada sekelompok orang beribadat hajji menggunakan speda gayung, dari Inggris ke Makkah Almukarramah. Bukan masalah! Sebutan unta kurus hanya menggambarkan betapa para hujjaj (calon hajji) datang dari berbagai penjuru yang sangat jauh. Teknologi masa kini telah banyak menyingkat waktu dan jarak untuk pelaksanaan ibadat-ibadat mahdhah, terutama ibadat hajji. Semua perangkat teknologi yang baik, yang tidak bertentangan dengan inti syariat, yang mempermudah dan memperlancar ibadat, bisa digunakan sesuai keperluan! Sekalipun ada orang yang mengagungkan kebebasan di dalam berkarya seni, kebebasan itu adalah kebebasan yang tetap dibatasi norma. Seni etis di lingkungan masyarakat Indonesia telah lama menjadi pegangan dalam mengolah seni rupa, seni musik, seni tari, seni teater, maupun seni sastra. Sebaaimana Allah swt telah menganugerahkan kebebasan memilih kepada manusia, melalui pengilhaman sisi fujur dan taqwa, kebebasan itu dibatasi norma: pahala dan dosa. Kebebasan yang diusung berdasarkan keinginan hawa nafsu, mengatasnamakan kebebasan berkarya seni, adalah kesembronoan dan sekaligus kesombongan. Dalam segala perilaku kehidupan ada atap dan dinding yang membatasi ruang gerak ekspresi manusia, agar karya lahir dalam kebermanfaatan dan kemaslahatan hidup masyarakat banyak, bukan untuk sekadar mengusung kebebasan individu.

8.4 Manusia dan Media

Gerak perkembangan teknologi media kini sudah sangat sulit dibendung. Sejalan dengan hal itu, keberadaan gadget (gawai) untuk keperluan memanfaatkan aneka media informasi juga semakin mudah dan terjangkau. Gawai yang mumpuni dengan harga yang murah kini semakin banyak ditawarkan oleh vendor-vendor layanan jual produk perangkat teknologi media tersebut. Layanan jaringan murah pun semakin beragam dan banyak disediakan oleh para pemilik produk layanan jaringan.Zaman tahun 1970-an, media informasi yang bisa diakses secaa terbatas terdiri atas koran, radio, dan televisi (masih sangat langka). Kini, untuk mendapatkan informasi ataupun layanan informasi khusus yang memanjakan pengguna ditawarkan di mana-mana.Seorang ahli media berbangsa Yahudi pernah menegaskan bahwa ”jika ingin Menguasai dunia, maka kuasailah media”. Maksudnya, media informasi yang kini telah Banyak digunakan dan menyebar hingga ke pelosok kawasan setiap negara, dengan Beragam bentuk dan tampilannya, adalah media yang dimaksud. Masih banyak tokoh masyarakat yang secara kurang sadar telah mudah terbawa arus keburukan berita-berita media. Mereka membuat komentar yang menyesatkan bahkan menjadikan suasana kehidupan sosial menjadi panas. Padahal, seharusnya para pemimpin cukup memberi teladan yang baik kepada bawahan yang mereka pimpin, tanpa perlu ‘gatal’ dengan pemberitaan murahan yang “nyampah”. Kedewasaan sikap dan cara pikir belum merata dimiliki oleh masyarakat. Masih banyak masyarakat yang mudah larut di dalam libatan suasana yang sengaja dirancang untuk mengeruhkan suasana lingkungan. Media sosial sangat rentan dengan banyak issue keburukan, karena sangat efektif jika digunakan untuk menyebarkan informasi apapun dalam. Sisi baik media sosial, bisa juga digunakan sebagai saran penyampaian materi pembelajaran bagi guru dan dosen. Banyak dosen/guru yang telah terhubung dengan mahasiswa melalui salah satu layanan media sosial. Notebook/laptop, tablet, maupun smartphome masa kini, kini bukan sesuatu yang sulit didapatkan, bahkan hampir semua orang telah memiliki salah satu dari tig jenis gawai tadi. Banyak peserta didik yang telah terampil menggunakan gawai-gawai dimaksud untuk berbagai keperluan, terutama untuk keperluan menikmati hiburan dan berkomunikasi menggunakan aplikasi Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, dan sejenisnya. Media komunikasi tadi bisa juga dimanfaatkan sebagai wahana menyampaikan materi pembelajaran dan menghimpun proses pembelajaran di luar kelas. Tak ada jarak yang terlalu jauh untuk melakukan aneka kegiatan komunikasi!

DAFTAR PUSTAKA

https://jalantikus.com/user/jofinno/

https://www.youtube. Com/watch?v=Cfu8mz52WsU

http://laguterbarump3.site/download/Cfu8mz52WsU/save-imam-shamsi-ali-

 keberhasilan-dakwah-di-amerika.html

iQuran V 2.5.4 for Android

Mansoer, Hamdan. Et.al. 2004. Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di

 Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam,

 Departemen Agama RI

Suryana, Jajang. 2004. Kajian Pemikiran Sederhana tentang Islam. Kumpulan tulisan.

 Singaraja

Suryana, Jajang. 2010. Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi

 Umum. Singaraja: Tespong

Suryana, Jajang. 2010. Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi

 Umum V.2.0. Singaraja: Tespong

Taufiq, Mohamad. 2013. Addins Quran in Ms Word V 2.2.0.0. https://www.facebook.

 Com/QuranInMsWord


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WAHANA HOROR DI PUSAT PERBELANJAAN KOTA SINGARAJA MENGHANTUI PIKIRAN MASYARAKAT TERTARIK UNTUK BERKUNJUNG

  Sebuah pusat perbelanjaan  di tengah kota Singaraja membuka wahana horor di dalamnya. Pasalnya, wahana ini hanya dibuka sementara dan berh...