Menjadi sebuah pemandangan yang biasa jejeran roda dua berbaris rapi di bahu jalan pasar Banyuasri. Ini bukan perihal baris berbaris, tetapi ini soal pelanggaran bagi pengendara yang bandel memarkir kendaraan. Puluhan roda dua dari berbagai jenis kendaraan saling bergantian untuk parkir di bahu jalan pasar Banyuasri. Dikendarai oleh segala kalangan usia yang saling bergantian tempat parkir. Masih kerap polisi melakukan aksi menilang para pengendara yang bandel nekat parkir di bahu jalan pasar Banyuasri.
Padahal, himbauan atau peringatan secara masif sering diberikan hingga akhirnya polisi memberi tali pembatas sebagi tanda larangan parkir di bahu jalan pasar Banyuasri, tepatnya di sepanjang jalan Ahmad Yani, Singaraja. Tali berwarna hitam ataupun merah membentang ke samping hingga batas pasar Banyuasri yang memberi arti adanya larangan untuk parkir di bahu jalan pasar Banyuasri.
"Pemasangan pembatas dengan membentangkan tali ini sudah yang ketiga. Sebelumnya sudah pernah dipasang, itupun dipindahkan dan dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kami akan tindak tegas bagi pengendara yang membandel," ujar Sumarjaya.
Jika ditelusuri apabila masyarakat melakukan parkir yang telah disediakan oleh pasar Banyuasri, masyarakat tidak perlu lagi memikirkan atau mengkhawatirkan barang serta kendaraan yang dimiliki. Sebab, akan merasakan keamaan dan kenyamanan yang ada. Akan tetapi, hal yang melatarbelakangi masyarakat melakukan aksi nekat parkir di bahu jalan pasar Banyuasri, diduga masyarakat enggan untuk membayar parkir sebesar Rp. 2.000. Sayangnya niat untuk berhemat tersebut justru berakhir apes karena terkena sanksi tilang dari kepolisian.
"Lebih baik saya parkir di depan daripada saya mengeluarkan uang, jugaan saya hanya sebentar di pasar", ujar Bayu selaku pengunjung pasar Banyuasri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar